Proses Mandi Belimau

Adat mandi Belimau dimulai dengan ziarah ke makam tokoh masyarakat atau ke pahlawan yang sangat dihormati.[2] Selepas melakukan ziarah, masyarakat pergi ke tempat acara mandi Belimau.[2] Tepat di panggung disiapkan air yang diisi dalam sebuah tempayan besar yang bertuliskan kalimat Jawi.[3] Air limau dibuat dengan beberapa bahan yang ditentukan oleh para kaum pandai dan kaum ulama terdahulu.[4] Bahan-bahan untuk membuat air limau antara lain daun pandan wangi, daun serai wangi, mayang pinang, daun limau, daun soman, daun liman, daun mentimun, akar siak-siak, daun limau purut, dan buah limau purut.[4] Bahan-bahan tersebut dipilih karena keharumannya.[4] Keharuman bahan-bahan tersebut baik untuk penyambutan bulan Ramadhan dan pembersihan diri.[4]

Sebelum air limau disiram ke seluruh badan, masyarakat sering menguatkan niat dalam rangka menyambut dan menjalani kewajiban puasa nantinya.[4] Setelah air limau membasahai seluruh badan, tak usah dibilas dengan air biasa.[4] Hal ini dimaksudkan agar keharuman menyatu dengan bada.[4]Setelah mandi Belimau, sanak keluarga beserta tetangga bersalam-salaman, dan meminta maaf antara sesama.[4] Hal ini yang dimaksudkan dengan mensucikan diri secara lahir dan batin.[4]